expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Minggu, 22 Agustus 2010

Tai Ji Quan / Tai Chi Chuan (太极拳)




Tai Ji Quan / Tai Chi Chuan (太极拳) ilmu perintis partai Wu Dang/ Butong

Tai Chi merupakan seni beladiri sekaligus senam kesehatan aliran lembut dari negeri China. Taichi terbagi menjadi berbagai "gaya" yang pada dasarnya berasal dari satu akar dan konsep dasarnya hampir sama, namun bentuk gerakannya berbeda-beda. Inti sari dari beladiri Tai Chi bukanlah kecepatan gerakan

seperti pada Wing Chun, bukan pada kekuatan fisik seperti ajaran Shaolin. Tetapi yang terpenting atau yang merupakan intinya adalah tenaga dalam/ chi itu sendiri. Chi adalah energi kehidupan berasal dari alam semesta yang diciptakan Tuhan. Chi dapat menyembuhkan manusia dari banyak penyakit, membugarkan tubuh, dan bahkan dapat diterapkan dalam ilmu silat.

Menurut legenda, Taichi diciptakan oleh Zhang San Feng. San Feng sendiri merupakan nama panggilan orang padanya yang berarti “Angin Ribut”.

Kisah Zhan San Feng (Jun Bao)

Jun Bao dan Tien Bo adalah pendekar dari aliran Shaolin. Suatu saat mereka berdua diusir dari perguruan karena Tien Bo melakukan sedikit kesalahan kecil yang dianggap sebagai penyelewengan dari ajaran perguruan bagi para petinggi Shaolin. Jun Bao mencoba untuk membela sahabatnya, tetapi ia gagal dan ikut diusir dari perguruan.

Singkat cerita, mereka merantau di dunia kangouw / dunia persilatan. Dan terjerumus dalam suatu konflik besar antara kaum kerajaan yang dipenuhi para orang kebiri (kasim) yang suka korupsi dan para pemberontak kerajaan.

Jun Bao merasa kasihan pada rakyat yang menderita, pemerintah memungut pajak berlebihan sampai menyiksa rakyat. Ia memutuskan untuk bergabung dengan kaum pemberontak untuk melawan pemerintah.

Sedangkan Tien Bo mendaftarkan dirinya menjadi prajurit karena haus akan harta dan kekuasaan. Dengan cepat karirnya melesat tinggi karena kungfunya yang hebat, sampai akhirnya ia diangkat jadi jendral tertinggi pasukan negara.

Jun Bao dan Tien Bo harus berperang satu sama lain. Tien Bo diutus para kasim istana untuk membunuhi semua pemberontak. Tetapi bagi Jun Bao yang sebaliknya berjuang dengan para pemberontak merasa pemerintah yang salah! Kaum pemberontak mencoba menolong rakyat yang ditindas. Kalau pemerintahan berjalan dengan baik, tidak aka nada kaum pemberontak!


Pihak pasukan kerajaan ternyata menang jumlah, dan akhirnya para pemberontak terdesak. Jun Bao menjadi depressi, ia kalah telak dan merasa dihianati

oleh sahahabat sejatinya. Dalam kondisi stress habis-habisan, tiba-tiba ia mengingat akan sebuah kitab pemberian gurunya dulu saat ia berguru di kuil Shaolin. Kitab itu berisi cara-cara menikmati alam, meditasi, menenangkan diri, menghargai dan mengerti akan kehidupan di dunia. Dari hal-hal sederhana ia belajar banyak. Dari sifat bola yang tercelup didalam sumur tetapi akan terus mengambang diatas, sifat pohon bamboo yang bila ditekan dan dilepas akan menyerang balik, gerakan-gerakan gasing yang mementalkan benda yang menyerangnya, burung di udara, dan masih banyak lagi.

Dari situ ia menciptakan sebuah aliran kungfu baru yang disebut Tai Chi “Gaya Chen”. Karena ilmu itu ia ciptakan di desa Chen, sebuah desa kecil di Cina.

Dan ia mulai melawan para pasukan pemerintah yang korup dengan ilmu barunya. Tetapi ia tidak pernah membunuh para pasukan rendahan, ia hanya membuat mereka lumpuh, ia hanya mengincar pemimpin-pemimpin pasukan, sekaligus sang jendral tertinggi, Tien Bo yang merupakan sahabatnya.

Di akhir cerita, ia kembali berduel dengan Tien Bo dan menang telak. Sesudah itu keadaan di negara mulai berangsur-angsur membaik, dan Jun Bao menghabiskan masa hidupnya dengan menjadi guru Tai Chi di desa Chen. Dan lama kelamaan pengikut Jun Bao semakin banyak dan mereka membuat suatu partai persilatan besar yang menyaingi Shaolin. Partai itu bernama Wu Dang / Butong. Markas partai itu berada di pegunungan Wu Dang, daerah Hubei di Cina,

Cara mengendalikan tenaga dalam banyak diajarkan dengan detil dalam ilmu Tai Chi.

Di masa sekarang ilmu Tai Chi sudah banyak digabungkan pada aliran-aliran kungfu baru untuk memperkuat penyaluran tenaga dalam.



Tertarik untuk belajar??? ^_^

Sabtu, 21 Agustus 2010

Legenda Burung Fenghuang (Burung Hong)


Saudara-saudara dan pendekar sekalian yang sering membaca cerita silat Khoo Ping Hoo (Xu Pinghe) atau Jin Yong (Pengarang trilogi Pendekar Rajawali), pasti sering mendengar sebutan burung hong ini bukan? Di kalangan Tionghoa-Indonesia, Fenghuang sendiri biasanya dikenal dengan nama dalam dialek Hokkian-nya, hong. Biasanya dilafalkan berpasangan dengan naga sehingga dilafalkan menjadi leng-hong.

Fenghuang (鳳凰)/ burung hong adalah burung dalam legenda Cina. Yang jantan disebut feng dan betina disebut huang. Di zaman sekarang ini sebutan untuk membedakan kelamin burung tersebut sudah jarang lagi dipakai. Fenghuang kerap ditemukan berpasangan dengan naga yang memiliki konotasi jantan. Di dunia barat, fenghuang sering dihubungkan dengan burung phoenix.


Pada masa Cina kuno, burung hong sering ditemukan pada dekorasi pernikahan atau keluarga ningrat bersamaan dengan naga. Ini disebabkan tradisi Cina yang menganggap naga dan phoenix sebagai simbol hubungan yang mesra antara suami dan istri, sebuah bentuk metafora antara yin dan yang

Jumat, 20 Agustus 2010

Makanan Dari Negri Cina


Masakan Fujian


Masakan Fujian atau sering disebut Hok-Kian/ Fujian chai berasal dari gaya memasak asli Provinsi Fujian, di Cina.

Gaya masakan Fujian/Hokkian dikenal ringan, rasanya natural tapi
penuh dengan bumbu , dan lembut, dengan penekanan khusus pada rasa umami(gurih).
Setiap makananan dari Fujian terkenal tidak bisa dipisahkan dari kaldu dan kuah/sup.
Ada perkataan umum disana, "Satu kaldu dapat berubah menjadi sepuluh bentuk(- 汤 十 变)dan makanan yang tidak memiliki sup/kuah tidak dapat diterima ! (不湯不行)"

Teknik-teknik yang digunakan dalam masakan ini sangat kompleks tetapi hasilnya mantap! Halus dalam rasa yang khas.

Perhatian khusus juga diberikan pada keterampilan sang koki dalam menggunakan pisau dan memasak.

Fermentasi kecap, yang dikenal secara lokal sebagai (虾油), juga umum digunakan untuk masakan tiram, kepiting, dan udang. Kacang selalu disajikan sebagai makanan penutup. Seringkali direbus, digoreng, panggang, atau bahkan berubah menjadi pasta. Kacang tanah dapat digunakan sebagai hiasan di makanan, penambah rasa khas didalam
sup dan bahkan seringkali ditambahkan ke hidangan tumis.

Contoh-contoh makanan asal Hokkian yang umum :

1. Misoa (Bakmi tipis yang lembut, biasanya direbus dan disajikan dengan kuah)


Misoa dimasak selama perayaan penting, dan dimakan di Cina juga di Taiwan, Malaysia, Indonesia, Singapura, Vietnam, Brunei, Thailand, dan Filipina. Misoa menandakan hidup lama dalam budaya Cina, dan karena itu adalah makanan ulang tahun tradisional/zaman dahulu. Biasanya Misoa disajikan dengan bahan-bahan seperti telur, kerang, usus babi, jamur shiitake, daging sapi, bawang merah, atau daun bawang, dan kacang panggang.
Memasak Misua biasanya membutuhkan waktu kurang dari 2 menit dalam air mendidih, dan kadang-kadang jauh lebih cepat lagi.

Bahan:

Misoa secukupnya (Dapat dibeli di supermarket terdekat)
2 siung Bawang putih, digeprek / diiris sehalus mungkin (lebih menyerupai masakan aslinya)
1ruas jahe, parut hingga halus
1sendok makan minyak untuk menumis
daging ayam cincang/ beberapa potong daging babi/ beberapa ekor udang (secukupnya sesuai kemauan ^^)
5 lembar sawi putih, potong kecil-kecil
Daun bawang diiris halus
1butir telur
2 sendok makan kecap asin
1/2 sendok makan minyak wijen
Garam, gula, merica secukupnya

Lebih nikmat lagi, dianjurkan menggunakan air kaldu ayam (bekas ngerebus ayam) atau babi juga boleh sebagai kuah untuk merebus misoa nya! Mantep deh.

Cara membuat:
- Tumis irisan bawang putih dan jahe hingga warnanya menguning dan wangi
- Masukkan daging, masak hingga ayam berubah warna
- Masukkan minyak wijen dan kecap asin, garam, merica, kaldu. Lalu biarkan mendidih masukkan misoa pecahkan telur langsung di kaldu, tutup sebentar, Setelah mendidih angkat, dan siap dimakan

Sejurus kemudian anda akan merasakan kenikmatan misoa ~ Selamat mencoba!